Artificial Intelligence dalam Minecraft
1. Kecerdasan
Buatan
Kecerdasan
buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI)
didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.
Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan
dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan
seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan
kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games),logika
fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Penelitian
dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang
membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan
dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan,
serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah
menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan
solusi masalah kehidupan yang nyata.
Sistem AI
sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan
militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
Dalam Video
Game, kecerdasan buatan digunakan untuk membuat perilaku cerdas yang biasanya
terletak pada non-player characters ( NPCs), dan seringnya mensimulasikan
seperti kecerdasan manusia.
Teknik yang
digunakan biasanya menggambarkan metode keseluruhan dari kecerdasan buatan.
Bagaimanapun, penggunaan kecerdasan buatan pada game biasanya merujuk pada
sekumpulan algoritma yang didalamnya termasuk teknik dari teori
kontrol,robotik, grafis komputer,dan pengetahuan komputer secara umum.
Karena
kecerdasan buatan pada game untuk NPCs dipusatkan pada penunjukkan kecerdasan
dan menampilkan game dengan baik dan terdapat batasan lingkungan, pendekatannya
sangat berbeda dengan kecerdasan buatan tradisional; cara curang dan usaha
ekstra dapat diterima dan, pada beberapa kasus, kemampuan komputer harus
diturunkan untuk membuat manusia merasa adil. Contohnya adalah pada game
first-person shooter, dimana kemampuan NPC yang telah didesain mampu melebihi
kemampuan manusia.
2. Pengertian
Game
Game
merupakan istilah yang berarti permainan, di dalam dunia teknologi informasi
istilah ini digunakan untuk sarana hiburan yang menggunakan perangkat elektronik.
"Game adalah suatu system atau program dimana satu atau lebih pemain
mengambil keputusan melalui kendali pada obyek di dalam game untuk tujuan
tertentu" (Jasson ; 2009).
3. Sejarah
Perkembangan Game
Teori
Permainan (Game) mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika Perancis
Emile Borel (1921). Kemudian dikembangkan oleh John V,N dan Oscar Mogenstern
lebih lanjut sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi bersaing yang
berisi "Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi
bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi
yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk
meminimalkan kemenangan lawan.
Peraturan-peraturan
menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan
diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau
kekalahan dalam berbagai situasi".
Artificial Intelligence dalam Minecraft
Artificial Intelligence dalam Minecraft
Minecraft
sebagai sarana pendidikan adalah visi yang ditanggapi secara serius oleh
Microsoft. Namun selain memanfaatkan game tersebut untuk mengajarkan
dasar-dasar ilmu komputer maupun sejarah ke generasi muda, Microsoft rupanya
juga memakai Minecraft untuk melatih sistem kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI).
Program ini
diwujudkan lewat platform bernama AIX yang dikembangkan oleh salah
satu anggota tim peneliti Microsoft Research, Katja Hoffman. AIX pada dasarnya
memungkinkan para peniliti untuk memprogram AI untuk belajar, bukan cuma untuk
menyelesaikan suatu tugas tertentu saja.
Minecraft
sendiri dipilih karena sifatnya yang open-world dan menawarkan
kebebasan bagi para pemain. Sehari-harinya, tim peneliti Microsoft Research
melatih AI untuk belajar tentang banyak hal di Minecraft, seperti salah satunya
bagaimana cara memanjat tebing yang tinggi.
Hal ini
berarti AI harus memahami terlebih dahulu kondisi di sekitarnya dan memikirkan
cara untuk mencapai tujuannya. Sama seperti cara manusia belajar, AI harus
menempuh banyak percobaan dan terus tekun meski mengalami kegagalan. Dalam
konteks ini, gagal berarti karakter yang dijalankan sang AI akan terjatuh ke
dalam sungai atau lahar panas.
Mengapa harus
Minecraft? Praktis adalah alasan utamanya. Kalau kita mengajarkan robot yang
ditenagai AI untuk memanjat tebing sungguhan lalu terjatuh, bayangkan ongkos
kerugian yang harus kita tanggung. Dengan memanfaatkan dunia virtual yang
ada di Minecraft, proses melatih AI bisa berlangsung secara lebih praktis dan
efisien.
Menariknya,
Microsoft juga berencana untuk merilis platform AIX kepada publik
secara cuma-cuma mulai musim panas mendatang, setelah sebelumnya telah diuji
bersama sejumlah kelompok kecil. Langkah ini sejatinya tidak jauh berbeda dari
keputusan Google yang merilis mesin pembelajaran TensorFlow secara open-source pada
bulan November lalu.
Pada
akhirnya, semua proyek semacam ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak developer dalam
memajukan teknologi kecerdasan buatan yang nantinya bisa berperan signifikan
terhadap keseharian konsumen.
Ketika sedang
mengembangkan Minecraft, developer Mojang awalnya mungkin tidak
mengira kalau game dengan grafik kotak-kotak tersebut bisa menjadi
media pembelajaran yang populer di berbagai institusi pendidikan. Beliau pun
sepertinya juga tidak menyangka kalau game besutannya bakal
diakuisisi Microsoft senilai $2,5 miliar di tahun 2014.
Menurut
Microsoft, sekarang sudah ada lebih dari 7.000 kelas di lebih dari 40 negara
yang menyisipkan Minecraft ke dalam kurikulumnya. Beberapa contoh penggunaan
Minecraft di ruang kelas yang sudah ada sekarang di antaranya siswa SD yang
belajar tentang tata kota, siswa SMP yang belajar dasar-dasar pemrograman
komputer dan mahasiswa yang belajar tentang sejarah dengan cara membangun ulang
situs-situs bersejarah di dalam Minecraft.
Namun
Microsoft tampaknya belum cukup puas, mereka ingin Minecraft bisa menjangkau
lebih banyak kelas lagi. Demi mewujudkan misi tersebut, baru-baru ini mereka
mengakuisisi sebuah game berjudul MinecraftEdu garapan
Teacher Gaming. MinecraftEdu pada dasarnya dirancang secara khusus untuk
konteks pendidikan, memungkinkan para pengajar untuk mengadaptasikan game tersebut
dengan kurikulumnya secara mudah.
Aset yang
Microsoft peroleh dengan mengakuisisi MinecraftEdu ini bakal mereka manfaatkan
untuk mengembangkan versi khusus Minecraft Education Edition yang rencananya akan dirilis
pada musim panas mendatang, diawali oleh masa pengujian gratis. MinecraftEdu
sendiri sejauh ini mematok biaya berlangganan sebesar $25 per server –
satu server-nya bisa mengakomodasi sekitar 30 siswa sekaligus.
Minecraft
Education Edition nantinya menjanjikan serangkaian aktivitas yang dapat
memaksimalkan keterlibatan maupun kolaborasi antar siswa. Para pengajar bisa
bergabung dalam forum, saling bertukar aktivitas menarik yang bisa
diaplikasikan ke kelasnya masing-masing.
Sementara
Microsoft mengembangkan Minecraft Education Edition, para pengajar yang sudah
berlangganan MinecraftEdu masih bisa menggunakan program tersebut sampai versi
buatan Microsoft sudah siap. Nantinya, mereka akan diberi bonus gratis
berlangganan Minecraft Education Edition selama satu tahun penuh.
Komentar
Posting Komentar